Subsidi Migor Kemasan di Cabut, Migor Ternama Kuasai Pasar.
2 min readKAUR ~ Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono S I K , SH.MH bersama jajaran dan Pemda Kaur melakukan kroscek serta pengawasan harga dan stok pangan, khususnya minyak goreng. Kapolres mendatangi dan pasar tradisional wilayah Kabupaten Kaur yang berada di pasar Inpres Bintuhan.
Kedatangan Kapolres beserta Jajaran untuk memastikan ketersediaan bahan pokok khususnya minyak goreng dan harga penjualan kepada masyarakat sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
“Alhamdulillah tadi kita cek dan saya bertemu langsung dengan pedagang. Kebutuhan minyak goreng di Pasar Inpres Bintuhan saat ini sudah banyak tersedia, kita lihat bersama, bahwa banyak kios kios atau warung – warung sudah terisi.
Secara umum untuk stok minyak goreng dan bahan pangan Insyaallah dalam level aman,” kata Kapolres Kaur saat wawancara langsung dengan awak media saat meninjau pasar tradisonal Bintuhan Rabu (23/3/2022).
“Kapolres meminta kepada masyarakat, tidak perlu khawatir mengenai masalah ketersediaan kebutuhan bahan pokok terutama minyak goreng.
Karena, pihaknya terus melakukan pengawasan untuk mengantisipasi stok pangan agar tidak langka dan harga tidak melambung tinggi semasa Ramadan, dan saat ini harga minyak goreng dengan berbagai merek premium dengan harga paryssi juga, di ari 25 ribu per 1 liter, hingga 26 Ribu, harga ini masih standar, namun sesuai pantauan dan penjelasan dari beberapa pemilik warung, untuk saat ini minyak goreng curah belum tersedia, karena memang belum ada yang masuk.
“Intinya, saat ini keberadaan minyak goreng sudah tersedia, dan masyarakat jangan panik dalam menyambut bulan suci Ramadan karena stok pangan tersedia dan aman,” katanya.
Dia menjelaskan, kegiatan pengecekan dilakukannya sebagai bentuk untuk mewujudkan dan menjamin ketersediaan pangan masyarakat.
“Ramadan kali ini merupakan tahun ketiga bulan puasa di masa pandemi, dengan adanya kerja sama seluruh stakeholder di Kabupaten Kaur ketersediaan pangan Ramadan tahun ini akan tetap terjaga dan terkendali,” ujarnya.
Salah satu pedagang yang enggan untuk di sebutkan namanya, menyayangkan, dan juga merasa heran, pada saat kelangkaan minyak, banyak beredar minyak goreng dengan berbagai merek, dan merek-merek yang terkenal tidak nampak sama sekali, sebaliknya, di saat pemerintah mencabut subsidi harga, dan memberlakukan subsidi hanya minyak goreng curah, migor dengan merek ternama menguasai pasar sementara migor dengan merek entah apa lagi namanya hilang bak di telan bumi ujarnya, ada apa ya dengan dunia ini sembari dia menggeleng gelengkan kepala masuk ke dalam warungnya.(Rozi).