Masih Banyak Yang Belum Terselesaikan Termasuk”Pembangunan Jalan Rabat Beton Di Duga Asal Jadi, Demi Raup Keuntungan.”
2 min readKHABAR PUBLIK.COM KAUR- Masyarakat Desa Cinta Makmur Kecamatan Muara Saung mengeluhkan pengerjaan pembangunan Rabat Beton Tahun anggaran 2020 yang lalu di duga dikerjakan asal jadi dan berkualitas buruk.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang warga Desa Cinta Makmur pada saat di mintai keterangan yang namanya enggan untuk di publis Selasa (01/06/2021).
“Kualitas pekerjaan ini sangat buruk, di duga ketebalannya hanya di bagian pinggir saja yang sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), tidak untuk di tengah, sepengetahuan saya, pembangunan Jalan Rabat Beton ini, sama tebal, dari pinggir Kiri Kanan Jalan,” ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa seharusnya sebelum pekerjaan rabat dimulai, tanah harus diratakan terlebih dahulu agar permukaannya sama kalau
Untuk pekerjaan rabat, apalagi kalau dananya besar begini, tanah harus diratakan dulu, Kenyataannya, tanah tidak diratakan dan material juga di duga tidak sesuai RAB, mengingat Material yang di gunakan sejenis Sirtu, bukan Pasir dan Batu, sesuai dengan sisa Material yang masih menumpuk di pinggir jalan katanya.
Dia juga berharap kepada Instansi terkait, agar dapat melakukan audit faktual, dari tahun anggaran 2019 dan tahun 2020, serta dapat menindak Kades Pjs selaku penanggungjawab atas pekerjaan ini, sebab bukan saja Kualitas dan Kuantitas yang di Duga tidak sesuai RAB, masih banyak pekerjaan Pjs Cinta Makmur ini di duga tidak selesai, seperti Pelatihan BPD, Perangkat Desa, pada tahun anggaran 2020 anggarannya cukup besar, tapi tidak di laksanakan, pekerjaan tahun anggaran 2019 juga masih meninggalkan hutang, di antaranya Honor Guru ngaji dan pegawai Masjid masih ada yang belum di bayarkan,
Terpisah Asep Rianto selaku ketua Ormas Lipan Jaya Kaur, “berharap agar persoalan Desa Cinta Makmur ini segera di tanggapi dan di selesaikan oleh pihak yang berwenang, mengingat persoalan ini sudah bias di publik, apa lagi bukan saja menyangkut pekerjaan fisik, melainkan juga menyangkut Honor, masalah ini seharusnya tidak terjadi, sebab untuk penggunaan Dana Desa ini, secara administrasi dan aturannya cukup ketat, pengawasan berlapis, dari pengawas tingkat Desa, Kecamatan, hingga tingkat Kabupaten, ada juga yang di sebut Tenaga Ahli, tetapi kenapa masih ada saja Desa yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai aturan dan mekanisme, hal ini seolah adanya pembiaran, dan seharusnya tidak ada lagi kesalah yang fatal di tingkat Desa, ini sangat di sayangkan,” Ujar Asep sembari geleng-geleng kepala, dan bergumam, tidak habis pikir saya dengan kejadian ini.
Sementara Mantan Pjs Kades Cinta Makmur saat dijumpai media ini ingin konfirmasi terkait temuan tersebut namun disayangkan Mantan Pjs Kades tersebut tidak berada di tempat
Pewarta: (Pachroul Rozi)