Jadikan Peringatan Nuzulul Qur’an Sebagai Introspeksi Diri.
2 min read
KAUR ~ Dalam upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Kepada Allah SWT, Pemerintah kabupaten Kaur, melalui Bidang Kesejahteraan Rakyat (KESRA) melaksanakan peringatan Nuzulul Qur’an Tahun1443 H/ 2022M di Masjid Islamic Center Padang Kempas, Bintuhan, Rabu (20/4/2022).
acara ini di hadiri oleh Wakil Bupati Kaur, Sekretaris Daerah, Asisten, Staf ahli dan Kabag Setda, Kepala OPD dilingkungan Kabupaten Kaur, Serta Karyawan/Karyawati Sekretariat Daerah.
Dalam sambutan pembukaan yang di sampaikan oleh Wakil Bupati menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Bupati Kaur dalam acara ini, mengingat bupati ada kesibukan yang juga tak kalah pentingnya,
Wabup juga menjelaskan Setiap kali kita melaksanakan ibadah Puasa di bulan Ramadhan, maka di bulan tersebut kita juga memperingati Nuzulul Qur’an, karena di bulan Ramadhan itulah Al Qur’an diturunkan. Dua hal yang harus diperhatikan setiap kali kita memperingati hari besar Islam, yaitu sebagai bahan Introspeksi dan Introprospektif. “Introspeksi maksudnya sebagai bahan perenungan sudah sejauh mana kita membaca, menghafalkan dan mengamalkan isi kandungan Al Quran dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Sedang Introprospektif maksudnya bagaimana menuju masa depannya,” ujar Wakil Bupati Herlian Muchrim ST saat menyampaikan sambutan pada saat peringatan Nuzulul Qur’an.
Setelah sambutan Wakil Bupati, rangkaian acara Nuzulul Qur’an dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Arpan Rahman.
Penceramah Nuzulul Qur’an Ustad Arpan Rahman dalam kesempatan tersebut menguraikan mengenai 7 ayat Al Qur’an yang dijadikan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dalam Surat Al A’rof ayat 96 Allah SWT. berjanji akan menurunkan keberkahan yang datangnya dari langit dan tumbuh dibumi. Apabila masyarakat Kaur beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT maka tidak mustahil keberkahan akan segera tiba.
Kuatkan Ikatan Persaudaraan, lanjut Arpan agar sesama ummat Islam dalam menghadapi perbedaan dalam hal beribadah jangan dipertajam, apalagi sampai menimbulkan pertengkaran. Perbedaan adalah rahmat jangan sampai menimbulkan perpecahan. “Berbeda boleh bertengkar jangan, ujar penceramah Ustad Arpan Rahman.(ROZI).