09/09/2024

Khabar Publik

berita selalu update dan terpercaya

Demi Capaian Penurunan Stunting Bappeda dan Litbang, Adakan Rakor.

2 min read

KHABAR PUBLIK.COM, KAUR-Demi untuk menekan angka peningkatan kasus stunting di kabupaten Kaur,Pemerintah kabupaten Kaur,dalam hal ini Dinas Bappeda dan Litbang sub bidang kesehatan dan kesra melakukan Rakor dengan OPD terkait,

Adapun tujuan dan sasaran Rakor yang di selenggarakan di Gedung Bappeda dan Litbang Kabupaten Kaur,adalah untuk melakukan pembahasan demi pembahasan demi tercapainya misi pemerintah untuk menekan kasus stunting,serta mengambil langkah dan strategi untuk menurunkan kasus Stunting yang ada di 20 Desa tersebar di beberapa kecamatan.

Selain OPD terkait,hadir dalam Rakor tersebut,setda Kabupaten Kaur,H Nandar munadi.dalam sambutan setda Kaur menyampaikan sesuai dengan misi pemerintah pusat,tentunya di setiap Daerah terus berupaya untuk melakukan berbagai upaya guna untuk menurunkan angka kasus stunting,di kabupaten Kaur ini,haeapan saya,san kita bersama tentunya kasus stunting ini dari tahun ke tahun harus asa penurunan,dalam hal ini,tentunya tidak lepas dari peranserta pemerintah,OPD terkait,dan kita semua tutur Nandar Munadi.

Selain itu Kepala Bappeda dan Litbang yang di sampaikan oleh pihak Kasubbid kesehatan dan kesra bidang PPM menyampaikan Upaya untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting–kekurangan gizi kronis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan sehingga anak bertubuh lebih pendek ketimbang anak-anak seusianya– terhambat semasa pandemi COVID-19.

Pembatasan-pembatasan yang diterapkan untuk meminimalkan risiko penularan virus corona, penurunan daya beli warga, hingga keterbatasan ruang fiskal pemerintah semasa pandemi COVID-19 termasuk faktor yang menjadi penghambat percepatan penurunan angka kasus stunting

Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024, ia mengatakan, angka kasus stunting di Indonesia pada 2024 ditargetkan turun menjadi 14 persen dari sekitar 27 persen.

“Dibutuhkan kesungguhan dan upaya keras agar bisa mencapai target tersebut,” kata Jhon edi Lestari S.ip.

Ia mengemukakan perlunya strategi khusus dan reorientasi program untuk mempercepat penurunan kasus stunting.

Upaya berbasis keluarga BKKBN untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting, menurut dia, juga mencakup pencegahan perkawinan pada usia dini yang selama ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi masalah keterlambatan tumbuh pada janin.spek promotif, edukasi, dan sosialisasi bagi ibu hamil juga kepada keluarga harus terus digencarkan sehingga meningkatkan pemahaman untuk pencegahan stunting.

Sekali lagi, saya minta ini juga melibatkan PKK, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, RT dan RW, serta relawan dan kita harapkan ini menjadi gerakan bersama di masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, upaya penurunan angka prevalensi stunting tersebut harus terhubung dan berjalan beriringan dengan program perlindungan sosial pemerintah seperti Program Keluarga Harapan hingga pembangunan infrastruktur dasar yang dapat menjangkau keluarga-keluarga yang tidak mampu.

Pewarta:  (Pachroul Rozi)

 

Tinggalkan Balasan