07/10/2024

Khabar Publik

berita selalu update dan terpercaya

Bocah SD di Bengkulu Buat Aplikasi Kamus Bahasa Daerah

2 min read

KHABAR PUBLIK.COM, REJANG LEBONG {Bengkulu} Meski baru berusia 11 tahun, Muhammad Fathin Halim bocah yang masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar (SD) di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ini sudah mampu membuat  aplikasi terjemahan bahasa daerah.

Aplikasi tersebut dinamakan Kamus Kata Bahasa Rejang, yang merupakan bahasa Suku Rejang. Aplikasi tersebut saat ini sudah dapat didapatkan di Google Playstore.

Kepada Kesatu.co, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Henki Eko Saputra dan Eva Kurnia ini mengaku, aplikasi tersebut awalnya dibuat hanya untuk dirinya belajar bahasa Rejang.

Dirinya sempat kesulitan saat belajar bahasa Rejang, kemudian timbullah ide untuk membuat kamus sendiri yang dapat diakses sewaktu-waktu.

“Awalnya untuk bantu belajar bahasa Rejang, karena suka susah saat belajar, makanya dibuat aplikasi ini,” kata Fathin, Kamis (3/6/2021).

Untuk membuat aplikasi tersebut, dirinya menggunakan program sederhana yakni program Python. Pogram itu dipelajarinya secara otodidak, dengan membaca buku hingga menonton tutorial di Youtube.

Aplikasi kamus bahasa daerah tersebut dibuatnya sejak Maret 2021 lalu, yang kemudian aplikasi tersebut di daftarkan di Google Playstore.

“Awalnya belajar dari buku dan melihat tutorial di Youtube, nantinya akan dikembangkan terus. Nanti dibetulkan lagi, untuk dimasukkan aksara Kaganga blognya sepertinya masih kekecilan,” imbuhnya.

Sementara itu, Henki Eko Saputra ayah Fathin mengaku tidak menyangka jika buah hatinya tersebut memiliki ide membuat aplikasi yang sepenuhnya dikerjakan oleh Fathin.

Dia mengungkapkan, aplikasi terjemahan bahasa daerah tersebut merupakan aplikasi kelima milik Fathin, sebelumnya terdapat empat aplikasi buatan Fathin sendiri.

“Totalnya ada lima, sebelumnya aplikasi game sederhana, kemudian aplikasi pendeteksi wajah yang amsih dikembangkan, yang di publish ya baru kamus kata bahasa Rejang ini,” bebernya.

Dalam pengembangan aplikasi tersebut, hambatan yang dihadapi anaknya yakni masih kurangnya literasi bahasa Rejang, sehingga masih banyak suku kata yang belum masuk data base aplikasi tersebut.

Meski demikian, saat ini sudah terdapat ratusan kata yang dapat di terjemahkan di aplikasi tersebut, nantinya dirinya akan membantu pengembangan aplikasi buah hatinya tersebut hingga sempurna.

“Harapannya kedepan mungkin banyak literasi untuk pengembangan aplikasi, kemudian mentor untuk Fathin belajar tulisan aksara Kaganga, karena Fathin sendiri saat ini kan masih sekolah dari rumah, mungkin nanti saat tatap muka bisa dibantu guru di sekolah,” harapnya.

Melihat bakat yang dimiliki Fathin, dirinya berencana akan mendaftarkan Fathin sekolah programer secara online, dengan begitu bakat yang dimiliki dapat diarahkan.

Atas idenya membuat program tersebut, Fathin mendapatkan apresiasi dari tempatnya sekolah yakni Sekolah Dasar Unggulan Aisiyah (SDUA) Taman Harapan Curup.

Selain berbakat di bidang pemograman, Fathin juga berprestasi di bidang pendidikan, terbaru dirinya menyabet juara II Olimpiade IPS tingkat SD se-Kabupaten Rejang Lebong.

Sumber(kesatu.co.)

Tinggalkan Balasan